SELUK BELUK MENULIS, CARA MEMBUAT CERPEN, NOVEL, BUKU ILMIAH, BUKU POPULER, ARTIKEL, PROPOSAL, LAPORAN, KARYA ILMIAH, TESIS, LEAFLET, JUKNIS, NEWS LETTER, JURNAL, SKENARIO, TULISAN DI BLOG, KIAT MENJADI PENULIS SUKSES

Dari siapa sumber cerita novel dan cerpen diperoleh ?

Siapa saja yang menjadi sumber cerita novel dan cerpen ? Nah, kalau pertanyaan ini meluncur dari Hana, teman Ani. Dia juga termasuk penggemar novel dan pernah membantuku mengoreksi sebuah naskah. Tentu saja, aku juga sudah siap dengan jawaban untuknya.


Kalau aku mengambil bahan cerita untuk novelku dari siapa saja. Termasuk dari diriku sendiri. Karena pada dasarnya kehidupan yang kujalani juga merupakan cerita. Cerita yang bila kujadikan naskah, mungkin lebih dari seratus judul. Cerita ini akan berakhir bila ajal telah menjemputku. Menarik atau tidak cerita itu, tergantung bagaimana aku menyajikannya.


Dimulai dengan masa kecilku. Masa yang penuh kenangan. Siang hari aku bermain lumpur di sawah, mandi di kali yang airnya masih jernih. Sampai di rumah aku dimarahi ibu, karena bajuku kotor dan basah. Malam hari aku mengaji dan sering dimarahi Pak Ustad karena tak bisa membaca Al Qur’an. Semua itu kujadikan bahan ketika aku menceritakan seorang pemeran dalam novelku.


Besar sedikit aku sekolah. Betapa senang hatiku ketika kepala Sekolah Dasar (SD) memberiku hadiah bila aku mendapat nilai seratus. Namun aku sedih ketika aku melihat teman-temanku jajan, karena ibu jarang memberiku uang. Lulus SD, aku masuk SMP. Kesedihan mengikutiku, dimana aku harus berjalan setiap hari sejauh 15 km. Semua itu bisa kujadikan bahan dasar cerita novelku.


Lulus SMP, aku harus tinggal di asrama, karena orang tuaku tak mampu membiayai ke sekolah lain. Aku bisa merasakan bagaimana beratnya berpisah dengan kedua orang tuaku. Betapa bosannya aku harus mematuhi semua peraturan sekolah yang serba kaku dan membosankan. Demikian juga pada saat kuliah, aku juga tinggal di asrama. Apa yang telah kualami bisa kujadikan bahan cerita.


Tapi sekarang aku bahagia. Karena aku sudah bekerja dengan gaji tetap. Hingga aku menikah dan memiliki dua orang anak yang lucu. Dan aku juga bisa punya rumah dan mobil. Tentu saja, masa laluku penuh dengan suka duka dan tawa. Masalah dan konplik datang silih berganti. Namun ternyata aku punya solusi hingga aku bisa hidup sampai sekarang.


Apa yang telah kujalani telah kujadikan bahan cerita novel-novelku. Karena aku yakin semua orang akan menjalani hal serupa. Semua orang pasti menghadapi masalah. Dari masalah itu akan timbul konplik, mulai konplik dalam diri sendiri hingga konplik dengan oarang terdkat. Solusi dan cara mendapatkan solusinya aku tidak jauh berbeda dengan apa yang telah kulakukan. Demikian juga dengan akhirnya, bahagia atau sengsara.


Selain dari diriku sendiri, aku juga sering memperoleh bahan cerita dari orang-orang terdekatku, orang-orang yang setiap hari tak lepas dari pandanganku, yaitu bapak, ibu, kakak dan adikku. Mereka punya masalah. Mereka mengalami konplik. Dan mereka punya solusi. Mereka pernah merasakan kebahagiaan dan kesedihan. Apa yang dialami mereka bisa diceritakan dalam pemeran seperti mereka.


Teman sekolah, teman kuliah, teman se kantor, tetangga, relasi juga sering kujadikan sebagai bahan cerita. Mereka bisa kulihat, kudengar dan kuamati. Mereka punya masalah. Masalah keuangan, masalah keluarga, masalah cinta, masalah karier dan masalah lainnya. Dari masalah itu konplik. Konplik dalam diri dan orang lain, dan konplik itu perlu solusi. Sebuah solusi bisa berakhir dengan kebahagiaan atau kepedihan.


Lalu bagaimana dengan kalian. Kalian juga bisa meniru caraku dengan mengambil bahan cerita dari perjalanan hidup kalian. Karena kalian juga pernah menghadapi masalah, konplik dan menyelesaikannya dengan solusi. Kalian juga bisa mengambil bahan cerita dari orang-orang terdekat, temasn sekolah, teman kuliah, tetangga, teman sekator dan orang lain. Tinggal tergantung bagaimana menggalinya.


Selamat mencoba !

RUANG TERIMA KASIH