SELUK BELUK MENULIS, CARA MEMBUAT CERPEN, NOVEL, BUKU ILMIAH, BUKU POPULER, ARTIKEL, PROPOSAL, LAPORAN, KARYA ILMIAH, TESIS, LEAFLET, JUKNIS, NEWS LETTER, JURNAL, SKENARIO, TULISAN DI BLOG, KIAT MENJADI PENULIS SUKSES

CARA MEMBUAT NOVEL

Novel adalah tulisan yang menggambarkan tentang kehidupan manusia. Tulisan ini dibuat sangat panjang. Sebuah novel bisa memuat hurup sampai ratusan ribu karakter, bahkan bila novel dibuat secara berseri, hurup-hurup yang dimuat bisa mencapai jutaan karakter. Setiap seri dalam novel selalu saling berhubungan antara seri pertama dengan terakhir. Seperti dalam novel Harry Pooter, karya J.K Rawling.


Setiap novel memiliki minimal lima buah unsur. Unsur pertama adalah peristiwa. Unsur itulah yang menjadi inti cerita. Unsur kedua adalah pemeran. Pemeran itulah yang menjalan peristiwa itu. Unsur ketiga adalah tempat. Pemeran menjalankan peristiwa itu di suatu tempat. Unsur keempat adalah waktu. Peristiwa dijalankan oleh pemeran dalam suatu tempat dan waktu tertentu. Unsur kelima adalah alat, jika saat menjalankan peristiwa itu menggunakan satu atau dua buah alat.


Kelima unsur itu bisa disebut sebagai nyawa. Karena unsur itulah yang membuat tulisan itu hidup dan menarik untuk dibaca. Karena itu unsur-unsur itu harus digambarkan dengan jelas. Novel yang tidak menggambarkan dengan jelas tidak menarik untuk dibaca. Maka tak heran kalau banyak pembaca yang tidak mengerti dan kebingungan dengan jalan cerita dalam novel itu. Atau istilan orang tidak jelas ujung pangkalnya.


Novel yang baik tidak hanya menggambarkan sebuah peristiwa, tetapi menggambarkan juga peritiwa lain, dimana semua peristiwa itu saling berhubungan. Dan semua peristiwa yang dianggap menarik oleh penulisnya untuk disajikan kepada pembaca. Peristiwa itulah yang dijadikan sebagai beberapa inti cerita. Semua inti cerita itu kemudian dikembangkan lagi dengan gambaran lain sebagai pelengkapnya.


Karena menggambarkan berbagai inti cerita, maka jumlah pemeran pada sebuah novel tidak hanya beberapa orang saja, bisa lebih dari sepuluh orang. Meski pemeran dalam sebuah novel banyak, tetapi pemeran utamanya tidak lebih dari dua orang, misalnya seorang laki-laki dan seorang perempuan, atau seorang adik dan seorang kakak. Sedangkan yang lain hanya sebagai pemeran pembantu.


Kurun waktu dalam sebuah novel tergantung dari peristiwa yang digambarkan. Bisa panjang, misalnya beberapa tahun atau bertahun-tahun. Bisa juga singkat, misalnya beberapa hari atau berhari-hari, beberapa jam atau berjam-jam. Itu tergantung dari kelihaian penulis. Yang pasti semua peristiwa setiap waktunya saling berhubungan mulai dari awal hingga akhir.


Demikian juga dengan tempat kejadiannya. Tempat kejadian yang digambarkan dalam sebuah novel umumnya banyak, misalnya lima tempat atau lebih. Meski menggambarkan beberapa tempat, tempat gambaran itu pada akhirnya saling berhubungan. Misalnya ada sepasang remaja. Hubungan mereka didak direstui orang tuanya. Agar bisa bertemu mereka mencari cara masing-masing, di rumah masing. Pada akhirnya mereka bisa bertemu dengan mengelabui orang tua masing-masing.


Sama seperti cerpen, bahasa dalam novel juga tergantung dari golongan pembaca. Untuk pembaca di Indonesia, tentu saja harus dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Namun seringkali bahasa dalam novel harus disesuaikan dengan trend. Maka timbulah istilah bahasa gaul. Bahasa yang tidak mencerminkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tetapi itulah tuntutan. Yang pasti bahasa dalam novel harus dibuat singkat, padat dan jelas serta sesuai dengan keinginan pembaca.


Tunggu artkel berikutnya (maaf kami baru mulai) :

* Bagian-bagian novel

* Sumber cerita untuk novel

* Jenis-jenis novel

* Memilih Tema Novel

* Membuat judul novel

* Langkah pembuatan novel

* Cara menggambarkan pelaku

* Cara menggambarkan keadaan tempat

* Cara menggambarkan keadaan waktu

* Cara menggambarkan suasana

* Cara menggambarkan peristiwa

* Cara mengembangkan tulisan

* Cara menyisipkan kata sambung

RUANG TERIMA KASIH