SELUK BELUK MENULIS, CARA MEMBUAT CERPEN, NOVEL, BUKU ILMIAH, BUKU POPULER, ARTIKEL, PROPOSAL, LAPORAN, KARYA ILMIAH, TESIS, LEAFLET, JUKNIS, NEWS LETTER, JURNAL, SKENARIO, TULISAN DI BLOG, KIAT MENJADI PENULIS SUKSES

Meggali sumber cerita novel dan cerpen

Menggali sumber cerita sangat penting bagi seorang novelis dan cerpenis. Karena dengan cara itulah mereka bisa menuturkan sebuah cerita secara panjang lebar. Dari situlah mereka bisa mengembangkan dialog setiap pemeran dalam novelnya. Dari situlah mereka bisa menggambarkan tempat dan waktu kejadian. Dan dari situ pula mereka bisa menggambarkan setiap karakter pemeran.


Kalau aku menuturkan cerita tergantung karakter pemeran. Semua karakter pernah aku temui dan kupelajari dalam hidupku. Ketika aku menggambarkan setiap karakter, maka aku harus mengingat orang yang berkarakter sama dengan pemeran. Itulah cara aku menggali sumber cerita. Apa yang akan dilakukan harus sesuai dengan karakter pemeran. Tentu saja agar cerita itu masuk akal.


Sebagai contoh, aku menuturkan seorang penakut yang sedang berjalan di malam hari. Apa yang sedang dilakukan pemeran seolah-olah aku sendiri yang sedang melakukannya. Perasaan takut sudah pasti menghantuiku dan ketika melihat sesuatu, aku akan mengambil langkah seribu. Padahal apa yang terlihat belum tentu hantu. Tentu saja apa yang dilakukan seorang pemberani berbeda dengan penakut tadi.


Membuat dialog juga tergantung dari karakter pemeran. Orang yang cerewet berbeda dialognya dengan orang pendiam. Dialog antara orang cerewet dengan orang yang cerewet bisa sangat panjang. Karena keduanya pandai ngomong dan ada saja bahan yang diomongkan. Sedangkan dialog orang yang pendiam dengan pendiam tidak mungkin panjang. Saat itu aku selalu mengingat orang-orang yang berkarakter seperti itu.


Ketika aku menggambarkan sebuah tempat aku selalu menggali dari tempat-tempat yang pernah kulihat dimasa lalu. Sebagai contoh, kalau aku menggambarkan sebuah sekolah dalam naskahku. Pertama yang kugambarkan adalah sekolahku dulu. Karena keadaan pada sebuah sekolah tidak jauh berbeda dengan sekolah sekarang. Ada koridor, ada ruang kelas, meja belajar, meja guru, kursi dan papan tulis.


Beda lagi bila aku menggambarkan waktu. Aku tidak hanya mengingat masa lalu, tetapi aku juga melihat kenyataan saat ini. Karena keadaan setiap waktu dari dulu sama saja. Kalau siang, keadaan terang, karena matahari selalu menyinari bumi. Kalau malam keadaan gelap, karena matahari telah lenyap. Bisa terang, tetapi tidak seterang siang hari, karena sinar bulan tidak seterang matahari.


Lalu bagaimana dengan kalian. Kalian juga bisa mencontohku. Atau bisa juga mencontoh yang lain Yang pasti masih banyak yang belum aku gambarkan kepada kalian. Kalau aku gambarkan mungkin terlalu banyak. Cara penggalian sumber cerita tergantung kelihaian kalian. Yang jelas cara penuturan dari sebuah penggalian harus bisa dimengerti pembaca dan alur cerita harus masuk akal, agar pembaca tidak bilang, wah itu tidak mungkin.


Selamat mencoba !

RUANG TERIMA KASIH